Isa
adalah keturunan Daud dan Sulaiman. Dialah rasul dari kalangan Bani Israel yang
pengaruhnya menyebar hingga di luar kalangan Yahudi. Tahun kelahirannya hingga
kini dijadikan dasar perhitungan
kalender
Masehi. Adapun tanggal kelahirannya tidak pernah dinyatakan secara jelas. Yang
pasti bukan tanggal 25 Desember yang sekarang diperingati sebagai Hari Natal,
karena penentuan tanggal itu lebih dikaitkan dengan mitologi serta perhitungan
astronomi menyangkut perubahan posisi bumi terhadap matahari. Kisah Isa diawali
dari peristiwa kedatangan malaikat menemui Maryam yang tinggal di kamarnya di
Baitul Maqdis.
Maryam
menyangka malaikat itu adalah laki-laki yang hendak menggodanya. Tapi sang
malaikat menyatakan dirinya hanya diutus Allah untuk menyampaikan kabar bahwa
Maryam akan punya putra. Sebuah kabar yang sempat tak dipercayai Maryam karena
dirinya seorang perempuan baik-baik dan tak pernah berhubungan dengan
laki-laki. Atas kehendak Allah, Maryam pun hamil.
Baru
menjelang abad 21, ilmu pengetahuan dapat menjelaskan bahwa secara teoritis
manusia dapat mempunyai anak tanpa harus ada pertemuan antara sperma dengan sel
telur, yakni dengan teknik kloning. Sekarang pun ilmu pengetahuan belum mampu
menyingkap sepenuhnya fenomena kehamilan Maryam tersebut.
Pada
masa itu, kehamilan Maryam merupakan kontroversi besar. Dengan menanggung beban
hujatan masyarakatnya, Maryam meninggalkan Baitul Maqdis. Kalangan Nasrani
meyakini Maryam melahirkan Isa di tempat pengasingannya di Baitullahim
(Betlehem). Quran hanya menjelaskan saat Maryam berlindung di bawah pohon
korma.
Allah
memerintahkan Maryam untuk menjejakkan kaki untuk memperoleh air minum, serta
menggoyang pohon itu untuk mendapatkan makanan. Kelahiran Isa mengundang
tudingan keras pada Maryam. Mereka menganggap Maryam telah mencemarkan nama
baik keluarganya karena mempunyai anak tanpa suami. Sekali lagi mukjizat
terjadi. Isa yang masih bayi tiba-tiba berbicara menjelaskan mukjizat Allah
tersebut.
Isa
juga memperlihatkan sejumlah mukjizat lagi ketika dewasa. Diantaranya adalah
ketika ia membentuk seekor burung dari tanah liat dan burung itu tiba-tiba
hidup. Ia -atas izin Allah-menghidupkan orang mati, menyembuhkan kebutaan
seseorang yang dideritanya sejak lahir, serta mendatangkan makanan yang semula
tak ada. Dengan berbagai mukjizat itu, Isa segera memperoleh pengikut yang
banyak.
Hal
demikian mencemaskan kaum elit di wilayah Palestina tersebut, baik terhadap
Romawi yang berkuasa maupun kalangan pendeta Yahudi. Militer saat itu segera
memburu Isa dengan bantuan Yudas, seorang pengikut Isa yang berkhianat. Rumah
persembunyian Isa diketahui.
Isa
pun digrebek. Di sinilah perbedaan pendapat kalangan Nasrani dan Islam mulai
terjadi. Kalangan Nasrani meyakini Isa tertangkap dan dihukum salib. Penyaliban
itu dianggap sebagai simbol pengorbanan Isa demi menebus dosa umat manusia.
Sedangkan Quran menjelaskan bahwa yang ditangkap dan kemudian disalib bukanlah
Isa melainkan orang yang wajahnya serupa Isa.
Banyak
kalangan menunjuk ucapan orang yang hendak dihukum salib "Eli, Eli lama sabakhtani
(Tuhan….. ) sebagai bukti bahwa yang disalib tersebut bukanlah Isa. Mereka
bahkan meyakini yang tersalib adalah Yudas.
Tentang
keberadaan Isa kemudian, para ahli tafsir meyakini bahwa Isa "diangkat
Allah" ke akhirat. Sedangkan Jamaah Ahmadiyah berpendapat bahwa Isa lolos
dari kepungan tersebut, lalu menyamar sebagai orang biasa, dan wafat secara
wajar.
0 Response to "KISAH NABI YAHYA A.S"
Post a Comment