Nabi Syu’aib AS adalah salah satu dari 4 nabi bangsa
Arab. Tiga nabi lainnya adalah Hud, Saleh, dan Muhammad SAW. Ia seorang nabi
yang dijuluki juru pidato karena kecakapan dan kefasihannya dalam berdakwah.
Nabi
Syu’aib AS diutus ke tengah kaum Madyan yang tinggal di Ma’an, suatu daerah di
pinggir Syam (sekarang Suriah), yang berbatasan dengan Hijjaz dan dekat Danau
Luth. Sesuai namanya, bangsa Madyan adalah bangsa Arab yang bernasab dari
Madyan bin IbrahimAS. Kaum ini menyembah Aikah, yaitu sebidang tanah padang
pasir yang ditumbuhi sejumlah pohon.
Dakwah
Nabi Syu’aib AS pada kaum Madyan Masyarakat Madyan terkenal korup dan menjalankan
praktek-praktek perdagangan yang curang. Mereka menggunakan alat ukur yang
besar kalau membeli dan menggunakan alat ukur yang kecil kalau menjual,
sehingga kekayaan bertumpuk pada segelintir orang saja. Dalam kondisi
demikian, Nabi Syu’aib AS memperingatkan kaumnya agar meninggalkan
praktek-praktek yang curang itu, tetapi ia ditanggapi dengan kasar, bahkan
mereka mengancam akan menyiksa dan merajamnya jika ia tidak mau menghentikan
dakwahnya.
Akhirnya
Nabi Syu’aib AS dan pengikutnya pindah ke negeri lain, karena penduduk Madyan
sudah tidak bisa diharapkan lagi. Beberapa saat setelah Nabi Syu’aib dan
pengikutnya pergi, tiba-tiba penduduk Madyan dikejutkan oleh adanya gempa maha
dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan.
Berdakwah
pada kaum Ashabul Aikah Nabi Syu’aib dan pengikutnya pindah ke negeri Aikah
sesuai petunjuk Allah SWT yang memang menugaskannya berdakwah disana. Ternyata
penduduk Aikah juga sama durhakanya dengan penduduk Madyan. Mereka menolak
ajakan Nabi Syu’aib untuk menyembah Allah. Mereka bahkan mengejek dan menantang
Nabi Syu’aib agar mensegerakan azab yang dijanjikan Allah.
Karena
kedurhakaan mereka ini, akhirnya turunlah azab Allah SWT berupa iklim panas
yang membakar dan menyesakkan dada. Dengan sia-sia kaumnya lari kesana-kemari
mencari tempat perlindungan. Saat mereka kebingungan, tiba-tiba muncul segumpal
awan hitam. Orang-orang menyangka bahwa itu adalah awan pertolongan. Ketika
kaum durhaka itu bernaung di bawahnya, tiba-tiba awan itu mengeluarkan gemuruh
yang dahsyat dan menghancurkan mereka semua. Binasalah kaum yang durhaka
itu. Satu pun tak ada yang tersisa. Hanya Nabi Syu’aib AS dan para pengikutnya
yang bisa selamat berkat rahmat dan perlindungan Allah SWT.
Kisah
Nabi Syu’aib AS diceritakan dalam surat Asy-Syu’arâ’: 176-191, Hûd: 84-95,
Al-A’râf: 85-93, dan Al-Hijr: 78-79
0 Response to "KISAH NABI SUEB A.S"
Post a Comment